Lampiran Standar Isi Kurikulum 2013
Dalam usaha mencapai Standar Kompetensi Lulusan sebagaimana telah ditetapkan untuk setiap satuan dan jenjang pendidikan, penguasaan kompetensi lulusan dikelompokkan menjadi Tingkat Kompetensi Pendidikan Dasar dan Tingkat Kompetensi Pendidikan Menengah. Tingkat Kompetensi menunjukkan tahapan yang harus dilalui untuk mencapai kompetensi lulusan yang telah ditetapkan dalam Standar Kompetensi Lulusan. Tingkat Kompetensi merupakan kriteria capaian Kompetensi yang bersifat generik yang harus dipenuhi oleh peserta didik pada setiap jenjang pendidikan dalam rangka pencapaian Standar Kompetensi Lulusan. Tingkat Kompetensi dikembangkan berdasarkan kriteria; (1) Tingkat perkembangan peserta didik, (2) Kualifikasi kompetensi Indonesia, (3) Penguasaan kompetensi yang berjenjang. Selain itu Tingkat Kompetensi juga memperhatikan tingkat kerumitan/kompleksitas kompetensi, fungsi satuan pendidikan, dan keterpaduan antar jenjang yang relevan. Untuk menjamin keberlanjutan antarjenjang, Tingkat Kompetensi dimulai dari Tingkat Kompetensi Pendidikan Anak Usia Dini.
Muatan Bahasa Indonesia pada SD/MI/SDLB/PAKET A, Kompetensi SD kelas I-VI adalah:
- Memiliki kepedulian, rasa percaya diri, kedisiplinan, dan tanggung jawab dalam pemanfaatan bahasa Indonesia.
- Mengenal konteks budaya dan konteks sosial, satuan kebahasaan, serta unsur paralinguistik dalam penyajian teks.
- Mengenal bentuk dan ciri teks deskriptif serta teks laporan sederhana.
- Menyajikan secara lisan dan tulis berbagai teks sederhana.
- Memiliki kepedulian, rasa percaya diri, kedisiplinan dan tanggung jawab dalam pemanfaatan bahasa Indonesia.
- Mengenal konteks budaya dan konteks sosial, satuan kebahasaan, serta unsur paralinguistik dalam penyajian teks.
- Mengenal bentuk dan ciri teks berbagai teks sederhana.
- Menganalisis informasi di dalam berbagai teks sederhana.
- Menyajikan berbagai teks sederhana secara lisan.
- Menyusun berbagai teks sederhana secara tulis.
- Memiliki kepedulian, rasa percaya diri, kedisiplinan dan tanggung jawab dalam pemanfaatan bahasa Indonesia.
- Mengenal konteks budaya dan konteks sosial, satuan kebahasaan, serta unsur paralinguistik dalam penyajian teks.
- Mengenal bentuk dan ciri teks sederhana.
- Menganalisis informasi di dalam berbagai teks sederhana.
- Menyajikan berbagai teks sederhana secara lisan.
- Menyusun berbagai teks sederhana secara tulis.
- Bentuk dan ciri teks faktual (deskriptif, petunjuk/arahan, laporan sederhana), teks tanggapan (ucapan terima kasih, permintaan maaf, diagram/tabel), teks cerita (narasi sederhana, puisi) teks cerita nonnaratif (cerita diri/personal, buku harian).
- Konteks budaya, norma, serta konteks sosial yang melatarbelakangi lahirnya jenis teks.
- Paralinguistik (lafal, kelantangan, intonasi, tempo, gestur, dan mimik).
- Satuan bahasa pembentuk teks: kalimat sederhana dua kata pola SP.
- Bentuk dan ciri teks genre faktual (teks laporan informatif hasil observasi, teks arahan/petunjuk, teks instruksi, teks surat tanggapan pribadi), genre cerita (cerita petualangan, genre tanggapan, teks dongeng, teks permainan/dolanan daerah (teks wawancara, ulasan buku).
- Konteks budaya, norma, serta konteks sosial yang melatarbelakangi lahirnya jenis teks.
- Satuan bahasa pembentuk teks: kalimat sederhana pola SPO dan SPOK, kata, dan kelompok kata.
- Penanda kebahasaan dalam teks. Bentuk dan ciri teks genre faktual (teks laporan buku, laporan investigasi, teks penjelasan tentang proses, teks paparan iklan), genre cerita (teks narasi sejarah, teks pantun dan syair), dan genre tanggapan (pidato persuasif, ulasan buku, teks paparan, teks penjelasan).
- Konteks budaya, norma, serta konteks sosial yang melatarbelakangi lahirnya jenis teks.
- Satuan bahasa pembentuk teks: kalimat sederhana pola SPPel, SPOPel, SPOPelK, kata, frasa, pilihan kata/diksi.
- Penanda kebahasaan dalam teks.
- Paralinguistik (lafal, kelantangan, intonasi, tempo, gestur, dan mimik).
0 komentar:
Posting Komentar